Yahoo! Avatars
    Yahoo! Avatars

Donnerstag, September 15, 2005

Sepatu..

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak.Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga ?" Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."


Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup - jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.

Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik. Ini semua dapat diartikan: supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.

Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya. Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik.

Satu sepatu hilang. Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yang berharga bagi gelandangan yang membutuhkan.

Berkeras mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik. Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain.

Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.


(dari mail seoarang teman, terima kasih telah mengingatkanku untuk berani melepaskan..)

2 Comments:

Anonymous Anonym said...

terima kasih juga buat seseorang yg telah memberikan masukan kepada pemilik blog untuk melepaskan seseorang yg mungkin skrg sudah gak penting buat hati n pikirannya.....karena sekarang pemilik blog sudah bisa bernapas lega, bisa melanjutkan perjalanan hidup, dan menentukan pilihan kepada yg terbaik buat hidupnya....dan maafkan juga seseorang yg sudah membuat pemilik blog menunggu sekian lama, menunggu bukanlah hal yg menyenangkan....tapi dengan menunggu 1 tahun 2 bulan (kurang lbh), bisa membuat semua orang berpikir jernih.....tapi saya doakan, kalau memang seseorang tersebut n pemilik blog ini berjodoh...jgn melihat sesuatu yg sudah lalu, lihatlah sesuatu ke depan....n kebahagiaan kalian bedua memang utama....tapi mungkin bukan untuk saat ini.....
saya ucapkan terima kasih untuk teman pemilik blog ini, apapun masukannya, saya pikir itu yg terbaik....krn saya pikir, seseorang itu sangat menyayangi pemilik blog ini.....
maaf kalau saya lancang memberikan masukan....
tapi saya kira, seseorang tersebut setelah membaca blog ini akan sakit hatinya, karena saya pikir pilihan dia tetap pada pemilik blog ini....
terima kasih.....

9/21/2005 5:27 PM  
Anonymous Anonym said...

waduh post yang satu ini berefek beda pada orang yang berbeda yah.. efeknya emang aneh.. sebenernya tergantung ama keadaan yang baca aja kali.. dari sisi manapun kita melihat, yang jelas, untuk mempertahankan sesuatu memang butuh pemikiran lebih, bila saja tidak memungkinkan untuk kembali dan mengambil lagi tuh sepatu, ngapain juga untuk menahan yang sebelahnya, toh ga akan berguna, kan ga mungkin kita makenya hanya sebelah..
ada yang berbeda saat kita mengetahui 2 orang veteran perang yang ternyata kehilangan masing-masing sebelah kakinya pada saat berperang, dan ternyata juga, yang satu kehilangan kaki kiri dan yang lain kaki kanannya.. yang lebih hebat lagi, ukuran kaki mereka sama persis.. sehingga setahun sekali mereka berdua datang ketoko sepatu yang sama untuk membeli hanya sepasang sepatu untuk dipakai berdua.. nah, kalau saja sebuah sepatu itu terlepas, memang harus benar-benar dipertahankan, karena baru setahun lagi dia punya sepatu yang baru..

anonymous..
seorang penulis kadang hanya bisa menulis dan kadang tidak bisa berpikir ke arah yang lain.. tapi yang penulis tulis disini rasanya hanya sesutu yang didapat dari email dan rasanya cocok untuk keadaan hati penulis saat itu. waktu memang mungkin sudah terlewat, tapi apakah memang itu adalah akhir.. hanya waktu saja (jangan bawa Tuhan, .red) yang akan tau apakan ini akhir atau bukan. karena penulis punya perasaan yang lebih "hebat" dibanding yang orang lain tau..

"cinta tidak egois"

9/22/2005 8:15 AM  

Kommentar veröffentlichen

<< Home