mundur lagi
berapa kali udah ya ngambil keputusan untuk mundur sebenernya, soalnya ga pernah ada keputusan yang jelas. hari kemarin mungkin memang sempat ada sebuah cahaya darinya yang bisa menerangi esok.
dan sekarang sudah esok, ternyata cahaya itu hanya sekedar cahaya yang ga penah bisa seterang pagi untuk bisa membuat hari menjadi tidak semendung langit sekarang yang sedang ditutupi oleh tirai hujan. esok, lusa, entah ada dimana, karena saat ini pun kejelasan yang ditunggu tidak juga kunjung hadir.
sedang waktu yang selama ini ditunggu pun sudah habis, aku sudah kembali dari rumah, dan hasilnya hanya membuat aku ingin selalu pulang, pulang dan pulang. rumah yang meski tlah hancur diterjang lautan itu tetap saja bisa menjadi rumah yang indah. ia bisa membuat aku lupa dengan gudang masalah yang selama ini membuat kepala rasanya ingin pecah.
ingin kabur, kemana? ingin pergi, belum ada sama sekali harapan di tempat yang lain. di tempat yang menyamankan pun seperti sudah tak lagi mengharapkan kehadiranku.
jadi, di mana tempat aku harusnya berada?
kalau tak lagi seharuanya ada, kenapa juga masih ada umur yang menggantung di leherku, sedangkan esok tetap saja tak pernah bisa aku lihat.
esok. gimana besok aja.
dan sekarang sudah esok, ternyata cahaya itu hanya sekedar cahaya yang ga penah bisa seterang pagi untuk bisa membuat hari menjadi tidak semendung langit sekarang yang sedang ditutupi oleh tirai hujan. esok, lusa, entah ada dimana, karena saat ini pun kejelasan yang ditunggu tidak juga kunjung hadir.
sedang waktu yang selama ini ditunggu pun sudah habis, aku sudah kembali dari rumah, dan hasilnya hanya membuat aku ingin selalu pulang, pulang dan pulang. rumah yang meski tlah hancur diterjang lautan itu tetap saja bisa menjadi rumah yang indah. ia bisa membuat aku lupa dengan gudang masalah yang selama ini membuat kepala rasanya ingin pecah.
ingin kabur, kemana? ingin pergi, belum ada sama sekali harapan di tempat yang lain. di tempat yang menyamankan pun seperti sudah tak lagi mengharapkan kehadiranku.
jadi, di mana tempat aku harusnya berada?
kalau tak lagi seharuanya ada, kenapa juga masih ada umur yang menggantung di leherku, sedangkan esok tetap saja tak pernah bisa aku lihat.
esok. gimana besok aja.
0 Comments:
Kommentar veröffentlichen
<< Home